Jumat, 10 Februari 2012

كتاب الاجروميه

Add caption
ajjurumiyah



بـِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya milik Allah Subhaanahu Wata'ala, Tuhan semesta 'alam. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan alam, Kanjeng Nabi Muhammad Shollalloohu 'Alaihi Wasallam, kepada keluarganya, kepada sahabat-sahabatnya, dan semoga tercurah juga kepada kita semua. Ammiin...

Alhamdulillah... Berkat Rahmat-Nya ana bisa mulai memposting kitab Matan Jurumiyah karangan Imam Abu 'Abdulloh Muhammad bin Muhammad bin Dawud Ash-Shonhajie.

Jujur, ana masih sangat awam terhadap ilmu nahwu, ilmu nahwu ana masihlah sangaaat sedikit, ana hanya pernah mengaji kitab Jurumiyah ini kepada seorang Guru yang 'Alim dan bijaksana, KH. Harun Bajury, Rohimahulloh. Hasil dari ngaji itu ana memiliki sebuah catatan penjelasan singkat tentang isi kitab matan Jurumiyah. Ana hanya mempunyai keinginan, semoga catatan yang ana punya bisa bermanfaat untuk semua orang. Ana juga memohon jika ada kesalahan, tolong di kasih tahu dan berikan ralat-nya, demi kebaikan.

Dengan mengucapkan Bismillaah... Pada postingan kali ini ana akan membahas Pengertian Kalam...


"الكـَـلاَمُ هُوَ الـْلـَـفـْظُ الـْمُرَكـَّبُ الـْمُفِيْدُ بـِالـْوَضْعِ."
KALAM (menurut istilah para ‘Ulama ahli nahwu) ialah Lafazh yang tersusun dari dua kalimat atau lebih yang telah mengandung faidah yang sempurna dan menggunakan bahasa ‘Arab.
Jadi, apabila ada lafazh tersusun daripada dua kalimat atau lebih (مُرَكـَّبُ) dan mengandung faidah yang sempurna serta diucapkan dengan bahasa ‘Arab, maka pasti itu dinamakan kalam.
Seperti contoh: جَاءَ زَيْدٌ (Ki Zaid telah datang)
Adapun kalam menurut bahasa adalah omongan/ ucapan.
·        LAFAZH adalah suara yang memuat sebagian dari huruf-huruf hijaiyah yang 28
Contoh:
زَيْدٌ (*dengan diucapkan), عَمْرٌو, قـَامَ,  جَاءَ
Apabila ada tulisan tidak diucapkan / tidak ada suaranya maka tidak dinamakan lafazh walaupun ada salah satu dari huruf hijaiyah.
·        MUROKAB adalah lafazh yang tersusun dari dua kalimat atau lebih.
Seperti contoh:
قـَامَ زَيْدٌ (Ki Zaid telah berdiri)
زَيْدٌ قـَائِمٌ (Ki Zaid adalah orang yang berdiri)
Contoh pertama yaitu kumpulan dari Fi’il dan Fa’il. Contoh yang kedua yaitu kumpulan dari Mubtada dan Khobar. Kedua contoh tersebut itu dinamai murokab/ tarkib isnadi تركيب إسندي.
·        MUFID adalah sesuatu yang mengandung faidah dengan faidah yang sempurna sehingga orang yang diajak bicara atau orang yang mendengarkan tidak membutuhkan lagi ucapan yang lain.
Seperti contoh:
قـَامَ زَيْدٌ (Ki Zaid telah berdiri)
زَيْدٌ قـَائِمٌ (Ki Zaid adalah orang yang berdiri)
·        WADHO’ itu terdiri dari dua pendapat/macam, yaitu:
1.      وضع قصد artinya pengucapan/ pelafalan kalam tersebut ada unsur kesengajaan (baik berupa bahasa ‘Arab atau non ‘Arab).
2.      وضع عـربى (Inilah yang dimaksud oleh ‘Ulama ahli nahwu) yaitu pengucapan kalam tersebut menggunakan bahasa ‘Arab, baik disengaja atau tidak disengaja.
مركب :
مركب إسندي : سوسونان كلام
مركب إضافى : عبد الله
مركب مجزي : بعلبك
مركب إسندي أداله سوسونان داري فعل دان فاعل، أتاو مبتدأ دان خبر.
"قام زيد" إتو مفيد، بربيدا لاغي دڠان "إن قام زيد؟ (كلاو برديري كي زيد)" إني بلوم مفيد كرنا ماسيه ممبوتوحكان أوچفان أتاو جوابان ياڠ لائين. إن قام زيد قام عمرو (كلاو برديري كي زيد مكا عمرو فون برديري)، لفظ "قام عمرو" مروفكان أوچفان أتاو جوابان ياڠ لائين داري لفظ " إن قام زيد".


Walloohu A'lam Bishshowaab
Alhamdulillaahirobbil-'aalamiin

وَالسَّـلاَمُ عَلـَيْــكـُمْ وَرَحْمَة ُ اللهِ وَبَرَكـَاتـُهُ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar